RA, dewa matahari dengan kepala elang, dewa dari seluruh dewa dari peradaban Mesir Kuno. Ra bertugas memimpin sebuah perahu yang ditempati oleh banyak dewa melintasi langit untuk menyinari bumi. Setibanya di ufuk barat, Ra melintasi akhirat membawa cahaya untuk jiwa-jiwa yang telah mati kemudian kembali ke timur dan menyinari bumi di siang hari. Perjalanan yang dilalui oleh Ra penuh bahaya dari Apep, dewa ular yang jahat. Suatu waktu Apep mampu menghentikan perjalanan Ra dan mereka bertarung. Dalam pertarungan inilah bumi menjadi gelap gulita pada siang hari. Ada banyak mahluk yang mengawasi perjalanan Ra dan Apep. Seekor Naga dari daratan Cina, Rahu dan Kelu dari India, dan Batara Kala dari Tanah Jawa. Mereka hanyalah sosok yang membayangi perjalanan Ra dan Apep, kemudian menelan mereka ketika sedang lenggah di tengah pertarungan.
Bara Kala sudah menunggu selama 21 tahun sejak 24 Oktober 1995, menantikan pertarungan antara Ra dan Apep. Tahun ini Ra melewati langit nusantara dan di suatu titik Apep mampu menghalangi perjalanan Ra, ketika itu Batara Kala muncul dan menelan mereka. Namun dari tanah jawa kondisi ini terlihat seperti Batara Kala menelan kepala dewi Ratih.
Tak hanya Batara Kala, masyarakat dari seluruh penjuru Nusantara menantikan fenomena langka ini, fenomena keberhasilan Apep mengahalangi perjalanan Ra. Fenomena ketika matahari tertutup oleh bayangan hitam yang menurut mitos dari tanah Jawa adalah Betara Kala yang menelan kepala dewi Ratih.
Masyarakat Yogyakarta mulai menyiapkan lesung untuk mulai menampilkan kesenian tradisional gejog lesung. Gejok lesung merupakan kesenian tradisional Yogyakarta untuk menyambut musim panen, namun tradisi ini akan dilakukan ketika akan terjadi gerhana matahari. Masyarakat jawa percaya suara yang berisik dapat mengusir Batara Kala yang akan menelan matahari. (sumber: detik news).Gerhana matahari merupakan fenomena alam yang sangat diminati sejak sebelum masehi sehingga banyak cerita dan mitos terkait fenomena ini. Namun, tak banyak dari mitos tersebut yang dapat dibuktikan, seperti musibah atau bencana, jatuhnya kekuasaan raja, dan berbagai mahluk yang dianggap sebagai kekuatan supranatural yang mampu menelan matahari. Gerhana matahari merupakan fenomena alam yang dapat dijelaskan secara ilmiah. Gerhana matahari merupakan kondisi ketika posisi bulan berada diantara bumi dan matahari sehingga di beberapa lokasi sinar matahari terhalang oleh bulan (LAPAN).
Launching hitung mundur gerhana matahari (Sumber: detik news | ) |
Gerhana matahari total yang terjadi tanggal 11 Juni 1983 sangat dinantikan oleh seluruh masyarakat Indonesia dan merupakan gerhana matahari yang istimewa. Berdasarkan artikel yang saya baca di detik news, gerhana matahari pada tahun 1983 merupakan gerhana matahari total paling lama di Indonesia yaitu 5 menit setelah gerhana matahari total pada 1901 yaitu 6.5 menit. Ada banyak kisah menarik yang menggiringgin fenomena gerhana matahari total pada tahun 1983. Gerhana matahari tahun 1983 dipromosikan melalui berbagai media massa, pemerintah mengumumkan efek melihat gerhana matahari secara langsung dapat menyebabkan kebutaan dan bagaimana cara melihat gerhana matahari dengan benar. Kacamata dengan filter khusus banyak diperjualbelikan dengan tagline untuk melihat gerhana matahari dan aman bagi mata. Namun, pemerintah mengumumkan cara paling aman untuk melihat gerhana matahari adalah melalui layar televisi yang ditayangkan secara langsung di stasiun televisi nasional. Saya tidak melihat langsung bagaimana gerhana matahari pada tahun 1983 menarik bagi masyarakat Indonesia, tapi dari banyak artikel berita dan video yang di unggah saya bagaimana euforia masyarakat menantikan fenomenan ini. Tapi apakah benar gerhana matahari berbahaya bagi indera penglihatan? Mungkin, ketakutan gerhana akan menyebabkan kerusakan pada indera penglihatan terlalu berlebihan untuk digemborkan di media massa. Tetapi, tetap ada sisi positif yang diambil dari peristiwa ini, meningkatkan rasa ingin tahu masyarakat Indonesia di tahun 1983 tentang fenomena matahari, promosi pariwisata terutama candi borobudur yang menjadi lokasi pengambilan gambar secara langsung, dan menjadi dokumentasi bagi generasi muda untuk melihat kembali gerhana matahari di tahun 1983. Lapan sebagai lembaga terkait astronomi di Indonesia mencanangkan program "55 hari menghitung mundur mundur gerhana matahari 2016". Program ini bertujuan sebagai edukasi bagi masyarakat bahwa gerhana bukanlah fenomena alam yang berbahaya dan harus dihindari. Gerhana matahari total merupakan fenomena alam yang indah dan patut untuk didokumentasikan.
Jalur Pengamatan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 |
Laskar Gerhana Blog Detik |
Gerhana matahari bukan hanya fenomena alam langka yang ditunggu-tungu, apalagi sebuah takhayul yang membahayakan bagi masyarakat. Gerhana matahari merupakan fenomena alam yang indah untuk disaksikan walaupun hanya beberapa detik. Gerhana matahari tidak membahayakan bagi indera penglihatan dan kesehatan kita apabila disaksikan dengan cara yang tepat. Dan gerhana matahari bukan hanya tentang peristiwa langka yang hanya terjadi dalam waktu beberapa detik. Gerhana matahari adalah sebuah pengingat tentang kekuasaan sang pencipta. Gerhana matahari menjadikan kita lebih mengingat para pendahulu dan berbagai kisah tentang mereka. Gerhana matahari adalah pariwisata yang indah bukan hanya tentang apa yang ada di langit. Gerhana matahari menjadikan kita lebih mengenal keindahan muka bumi karena banyak orang harus berburu gerhana ke lokasi yang tepat. Gerhana matahari dapat menjadi langkah awal untuk memperkenalkan keindahan alam, tradisi dan budaya Nusantara. Gerhana matahari adalah fenomena yang akan menjadi sebuah karya indah dari para fotografer, videografer, pers, dan termasuk blogger.
Skematis Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 dari kota Palembang (Aplikasi Stelarium) Laskar Gerhana Detikcom |
0 Comments