Bukan Tulisan Tentang Cinta
Apa mimpi terbesar dalam hidupmu?
Saya masih mengingat jelas pada masa perkenalan mahasiswa baru dimana kami diberikan banyak motivasi tentang mimpi oleh senior-senior yang berprestasi dibidang akademik dan non akademik serta mereka-mereka yang menempuh perjalanan jauh hingga ke luar negeri untuk mengharumkan nama kampus maupun bangsa ini. Saat ini adik saya memasuki semester 3 di tempat yang sama dengan saya menempuh pendidikan tinggi, dan dia sepertinya kena pengaruh masa perkenalan itu hingga disibukkan dengan semua urusan essai, simposium, atau apalah. Dan dia tak mendapat satu jawabanpun dari saya.
Lalu apa mimpi saya?
Diumur yang sudah seperempat abad saya bingung seperti apa mendeskripsikan makna kata "mimpi". Yang saya tau saya terlalu berlebihan menyukai dunia "Satwa liar" dan ingin berkontribusi lebih dan lebih banyak untuk hal tersebut. Beberapa bulan yang lalu, saya sempat menangis karena tidak dipilih untuk bergabung dengan salah satu pusat rehabilitasi satwa liar di Borneo. Yah... Saya seperti banyak anak perempuan lain yang baperan hanya karena ditolak. Mungkin pihak itu tau saya adalah seorang yang baper yang mungkin tidak bisa survive untuk hidup jauh dalam pelosok hutan. Hampir setahun yang lalu, saya sempat menolak belajar dan mencari pengalaman di salah satu klinik hewan di Bogor dengan alasan saya ingin memanfaatkan sedikit waktu yang tersisa sebelum saya terikat pada seseorang untuk bekerja di dunia satwa liar. Yah... Saya hanya seorang anak perempuan pesimis yang berpikir setelah memilih untuk terikat pada seseorang saya harus meninggalkan dunia yang sangat saya cintai. Dan waktu itu saya sempat baper karena salah satu pemilik mengatakan bahwa "Jika saya yang menjadi suami kamu saya akan membebaskan kamu untuk memilih jalan hidupmu sendiri". Ngomong-ngomong ini bukan tulisan tentang cinta ya. Karena saya tidak jatuh cinta pada orang itu, saya hanya berpikir apakah suatu hari saya akan bertemu dengan orang yang memiliki pemikiran yang sama dan saya tidak perlu hidup jauh dari satwa liar. Atau mungkin nanti saya akan bertemu orang yang akan membuat saya mampu meninggalkan dunia satwa liar. Tapi tentunya saya tetap ingin menjadi seseorang yang bercerita tentang satwa liar ke banyak orang.
6 Comments
Jadi kamu jatuh cintanya sama siapa dong? ._.
BalasHapusBtw, di umur segini jugak aku uda mulai lupa sama mimpi. Lebih mikirin realita aja keknya. Gak asyique yak 😅
Apapun pilihan kamu nanti, semoga selalu bahagia ya, Feb! :*
You know who, beb ;-)
HapusHahahahahaha
Terima kasih doanya beby sayangg
Bagaimanapun, saranku semoga gak ninggalin hal2 yg berkaitan dengan satwa liar.ehehe
BalasHapus:)
Thank you Dian...
HapusMungkin ini keras kepalanya aku ya...
Pilihan seseorang mungkin bisa berubah, tapi kalau sudah cinta sama sesuatu hal apakah bisa meninggalkannya segampang itu? Saya misalnya, pernah coba nggak nulis sekitar 2 bulanan dan hampir 3 bulan. Terus saya kayak pengin mati. Agak lebay, sih. Cuma waktu itu emang lagi depresi. Wqwq. Sebelum-sebelumnya, saya selalu menuliskan kesedihan saya di notes atau blog yang orang lain nggak pernah tahu dan diproteksi. Menulis sudah seperti terapi jiwa. Bahkan kata Agus Noor, menulis bisa menyelamatkan dari kegilaan.
BalasHapusKalau berbicara tentang mimpi, sampai saat ini sepertinya masih memiliki mimpi, sih. Sebelum mati, paling nggak saya bisa menerbitkan satu buku. Mungkin sudah bikin e-book keroyokan waktu itu. Namun, entah mengapa masih pengin punya buku sendiri. Ya, semoga aja mimpi ini tetap terjaga walaupun sudah sering terbentur realita yang pahit.
Gak tau ga....
BalasHapusAku nangis terus belakangan ini karena gak bisa tiap hari interaksi dengan satwa liar lagi. But, temanku bilang jangan pernah bilang hidupmu akan membosankan sebelum kamu mencoba...
I don't know apakah aku bisa se-happy sekarang di tahun depan dalam dunia baru yang gak pernah aku bayangkan sebelumnya.